5 Penyebab Roti Bantat, Pengusaha Bakery Wajib Tahu!

penyebab roti bantat

Saat ini ada banyak bisnis yang bisa berkembang pesat di masyarakat Indonesia, salah satunya yakni bisnis bakery.

Walaupun menjadi salah satu rekomendasi ide bisnis yang bisa dengan mudah dikembangkan, Anda tetap memerlukan ketelitian dan kesabaran lebih dalam membuat kue dan roti daripada hanya memasak makanan sehari-hari.

Santai dan menikmati prosesnya serta tidak terburu-buru menjadi kunci keberhasilan pembuatan makanan yang satu ini. Dalam membuat kue dan roti, ada beberapa detail sederhana yang harus diperhatikan dengan teliti karena dapat mempengaruhi hasil jadi dari kue dan roti tersebut.

5 Penyebab Roti Bantat

Roti bantat, tentu Anda sudah tidak asing dengan istilah tersebut bukan?

Roti bantat sendiri adalah roti yang tidak mau atau tidak bisa mengembang. Hasil jadi yang kurang sempurna ini biasanya dialami oleh para pemula atau orang-orang yang tidak biasa dalam membuat roti.

Ada banyak faktor yang mendasari atau menjadi penyebab dari roti bantat. Berikut beberapa penyebab roti bantat yang harus Anda ketahui, sebelum membuka bisnis bakery:

1. Tidak Menggunakan Bahan Pengembang dengan Benar

Dalam membuat kue, ada beberapa bahan pengembang yang sering digunakan, seperti baking soda, baking powder, dan self-raising flour. Anda harus memperhatikan penggunaan bahan-bahan ini agar roti tidak menjadi bantat.

Ketika menggunakan self-raising flour, pastikan Anda menggunakan takarannya sesuai dengan resep. Sedangkan ketika menggunakan baking soda dan baking powder, Anda harus menggunakannya ketika masih segar.

Untuk mengetahui kesegaran baking soda dan baking powder, Anda bisa menuangkannya sedikit ke dalam air panas. Baking powder atau baking soda yang masih bisa digunakan akan memunculkan tanda keberadaan gelembung udara.

Baca juga: 5 Jenis Pengembang Kue Terbaik

Hal tersebut juga berlaku untuk ragi yang masih aktif. Selain tidak mengaplikasikannya dengan benar, takaran yang kurang sesuai juga bisa mempengaruhi hasil jadi kue.

2. Bahan Dasar Terlalu Dingin

Kesalahan umum yang menjadi penyebab roti bantat selanjutnya adalah penggunaan bahan dasar seperti mentega dan telur yang masih terlalu dingin. Menggunakan mentega dan telur yang masih dingin akan membuat Anda kesulitan dalam proses pengocokan sehingga tidak menghasilkan kue yang baik.

Maka dari itu, alangkah baiknya jika mentega dan telur didiamkan terlebih dahulu dalam suhu ruangan selama dua jam setelah dikeluarkan dari kulkas. Pendiaman ini bermaksud agar suhu mentega dan telur bisa turun menjadi suhu ruangan.

3. Kesalahan Mengocok Adonan

Roti bantat juga bisa dihasilkan dari kesalahan Anda dalam mengocok adonan. Walau terlihat sepele, nyatanya hal ini memberikan pengaruh pada hasil jadi kue, dan masih banyak orang tidak menyadarinya.

Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Mixer dan Fungsinya

Dalam mengocok adonan kue pun, pastikan Anda tetap melakukannya sesuai dengan resep. Misal, di dalam resep tertulis untuk mengocok mentega terlebih dahulu sampai halus sebelum ditambahkan telur, maka Anda harus mengikutinya dengan sesuai. Jangan justru langsung menambahkan kedua bahan secara bersamaan atau menambahkan telur terlebih dahulu baru mentega.

4. Penggunaan Loyang Tidak Sesuai

Penyebab selanjutnya adalah penggunaan ukuran loyang yang tidak sesuai dengan resep. Dalam membuat kue, kesesuaian dengan resep menjadi kunci utama, termasuk keterangan loyang yang dipakai.

Hal ini karena ukuran loyang berbeda punya pengaruh untuk suhu oven dan lama waktu memasaknya. Maka dari itu, jangan asal menggunakan loyang jika tidak ingin roti Anda menjadi bantat.

5. Oven Tidak Dalam Suhu yang Tepat

Selain dari pengaruh bahan pembuatan, pemakaian oven juga berpengaruh dan bisa menjadi penyebab roti bantat. Pengaruh oven pada pembuatan roti tentu terletak pada suhunya.

Dalam memanggang adonan kue, Anda harus memastikan terlebih dahulu oven yang dipakai sudah cukup panas dengan suhu yang tepat. Sesuaikan dengan benar seperti yang tertera di dalam resep, jangan sampai Anda menggunakan oven dengan suhu yang sangat panas ataupun kurang panas.

Dalam memanggang menggunakan oven, pastikan Anda tidak terlalu sering membuka dan menutup oven. Jika terlalu sering dilakukan, dikhawatirkan akan merusak kestabilan suhu oven sehingga dapat menjadikan kue tidak mengembang dengan sempurna.

Apa Itu Oven?

Berbicara tentang roti atau kue, tentu tidak lepas dari peralatan pembuatannya, salah satunya yakni oven. Oven menjadi peralatan penting yang harus dimiliki ketika hendak menekuni bisnis bakery.

Oven merupakan sebuah alat yang mempunyai fungsi untuk memanggang, memanaskan, dan juga mengeringkan bahan makanan. Selain kue dan roti, oven juga bisa digunakan untuk memasak daging, casserole, dan makanan penutup lainnya.

Semakin berkembangnya zaman, ada 4 jenis oven yang harus Anda ketahui, antara lain:

1. Oven Kompor

Sesuai dengan namanya, oven ini memanfaatkan panas yang berasal dari api kompor. Untuk bentuknya sendiri, terdiri dari tabung oven yang nantinya dipasang di atas kompor.

Baca juga: Cara Menggunakan Oven Listrik Agar Hasil Kue Enak

Oven ini sangat cocok digunakan dalam skala rumah tangga, ditambah lagi harga jualnya pun cukup terjangkau. Walaupun begitu, oven ini masih punya kelemahan, yakni Anda tidak bisa menyesuaikan suhu sesuai yang diinginkan.

2. Oven Konvensional

Berbeda dengan oven kompor, panas oven konvensional bersumber  dari listrik dalam pembakaran gasnya. Oven ini biasanya menjadi satu bagian dari rangkaian dapur dan sudah terpasang di dalamnya. Sayangnya, pemanggangan yang dihasilkan bisa tidak merata karena proses pemanasannya yang memancar dan mendorong udara dingin ke bawah.

3. Oven Listrik

Sepertinya namanya, listrik menjadi sumber panas dari oven ini. Suhu dari oven ini bisa disesuaikan dan mempunyai ukuran yang lebih praktis dibanding oven konvensional. Atas kelebihannya itu, maka tidak heran jika harga oven jenis ini dijual lebih mahal.

4. Oven Konveksi

Sedikit berbeda, oven konveksi mempunyai sistem kerja dengan kipas angin di bagian belakang yang nantinya akan memaksa sirkulasi udara masuk ke seluruh oven. Hal ini akan membuat makanan matang secara merata. Mempunyai waktu memasak yang berbeda dengan oven konvensional, oven konveksi dinilai lebih cepat dan lebih sedikit dalam penggunaan dayanya.

5. Oven Microwave

Jenis oven paling populer, oven ini sering digunakan untuk memanaskan dan mencairkan dengan memanfaatkan gelombang radio dalam semua prosesnya. Terdiri dari gabungan microwave dan oven, Anda bisa menggunakan kedua fungsi dari alat ini secara bersamaan.

6. Oven Microwave dengan Konveksi

Oven microwave yang mempunyai opsi oven konveksi, dengan sistem kerja, ketika Anda memutar knop, microwave akan berubah menjadi oven normal dalam jenis konveksi. Dalam mode ini Anda dapat memanggang kue dan makanan lainnya.

Nah, itulah penjelasan dari pengertian oven dan jenis-jenisnya. Jika Anda sedang mencari oven dengan kualitas terbaik dan harga bersaing, Anda bisa mendapatkannya di Jaya Agung.

Disini ada banyak produk oven yang bisa Anda pilih, seperti Combi Deck Oven + Proofer Getra RFL-12SS+FJ-10 yang merupakan kombinasi deck oven dan proofer. Produk ini menjadi rekomendasi karena lebih praktis dan menghemat tempat.

Memiliki dua sumber panas, yakni gas LPG untuk oven dan listrik untuk proofer. Produk lain yang bisa menjadi alternatif pilihan Anda yakni Oven Gas Getra RFL-12SS, Oven Gas Getra RFL-36SS dengan 3 tingkat, dan masih banyak lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *