Proofer adalah salah satu alat yang digunakan untuk membantu proses pembuat roti atau kue. Roti sendiri merupakan salah satu makanan pokok pengganti nasi yang sangat umum.
Selain sebagai makanan pokok, roti juga sering dihidangkan dengan menarik di acara-acara tertentu, seperti pernikahan, pesta, atau acara-acara lain. Alasan roti atau kue sangat sering menjadi makanan pokok dan hidangan di acara-acara penting adalah karena rasanya yang lezat dan teksturnya yang nyaman dimakan.
Nah, roti seperti itu haruslah melewati proses pengolahan yang tepat agar hasilnya maksimal. Pada bagian ini lah proofer bekerja untuk membuat roti semakin lezat.
Seperti namanya, proofer adalah alat yang digunakan untuk mengembangkan adonan roti sebelum memasuki proses pengolahan selanjutnya atau yang sering disebut proses proofing. Namun tahukah Anda bagaimana pentingnya proses proofing ini bekerja untuk membuat roti berkualitas? Beginilah penjelasannya!
Pentingnya Proses Proofing
Roti dalam pengolahannya melalui banyak sekali tahapan, mulai dari mencampur adonan, menguleni, memanggang, hingga finishing. Salah satu proses yang harus dilalui roti untuk menjadi roti yang berkualitas adalah proofing atau sering juga disebut blooming.
Proses proofer adalah tahapan fermentasi akhir dengan cara mendiamkan atau resting. Proofing biasanya akan dilakukan untuk waktu tertentu hingga adonan yang didiamkan mengembang dengan sendirinya.
Baca juga: 5 Jenis Pengembang Kue Terbaik
Proses ini merupakan satu dari beberapa tahapan pengistirahatan adonan. Sebelum memasuki tahap proofing, terdapat pula proses lain pengistirahatan adonan kue ,seperti autolyse dan dan fermentasi.
Autolyse merupakan tahap pendiaman adonan setelah berbagai bahan utama, seperti air dan tepung dicampur menjadi satu. Tahapan ini dilakukan sebelum menambahkan adonan ragi untuk membantu fermentasi dan bahan lain yang merupakan tambahan. Proses ini penting dilakukan karena dapat membuat adonan menjadi mengembang dan semakin mudah dibentuk.
Proses selanjutnya adalah proses fermentasi. Dalam proses ini, ragi akan ditambahkan ke adonan roti tersebut. Penambahan ragi ini ditujukan untuk mematangkan adonan sehingga mudah ditangani dan diolah.
Selain itu proses fermentasi yang baik juga dapat membentuk cita rasa roti semakin berkualitas. Hal ini dapat terjadi karena selama masa fermentasi, ragi-ragi yang dicampurkan ke adonan akan bereaksi dengan pati dan gula melalui enzim-enzimnya kemudian menghasilkan gas karbondioksida.
Setelah fermentasi selesai, proses pengistirahatan yang terakhir barulah proofing. Proses ini dilakukan setelah seluruh bahan dicampur menjadi satu dan didiamkan sejenak hingga adonan tersebut mengembang. Bagian ini dilakukan sebelum adonan masuk ke tahap pemanggangan dengan tujuan untuk membuat roti semakin lembut dan berkualitas.
Cara Proofing yang Tepat
Dalam proses proofing sendiri, kita sebagai produsen tidak boleh melakukannya secara asal-asalan. Terdapat beberapa prosedur dan tips yang harus dilakukan agar dapat menghasilkan kualitas roti yang baik. Berikut ini tips-tips agar proses proofing berjalan dengan baik.
1. Perhatikan suhu
Proses proofing merupakan tahapan untuk memberikan waktu adonan roti berkembang dan siap untuk diolah. Terdapat banyak faktor yang dapat membantu proses ini berjalan dengan baik.
Salah satunya adalah faktor suhu ruangan atau tempat yang digunakan untuk proofing adonan. Suhu dapat menentukan proses pengembangan adonan berjalan dengan cepat atau lambat. Namun, suhu yang dibutuhkan juga bergantung pada jenis roti yang ingin dibuat. Setiap jenis roti membutuhkan waktu dan suhu yang berbeda-beda untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Baca juga: 5 Penyebab Roti Bantat, Pengusaha Bakery Wajib Tahu!
Biasanya, pembuat roti akan menggunakan suhu normal atau suhu ruangan untuk mempermudah mereka dalam melakukan proofing. Hal ini dikarenakan akan lebih mudah menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mengistirahatkan jenis roti yang berbeda-beda.
2. Gunakan ragi yang berkualitas
Selain pada metodenya, pemilihan bahan baku juga dapat mempengaruhi hasil akhir dari proofing. Salah satu bahan baku yang dapat memaksimalkan proses ini adalah ragi yang berkualitas. Penggunaan ragi ini akan berpengaruh pada lamanya proses dibutuhkan dan seberapa besar roti dapat berkembang. Ragi dengan kualitas buruk akan membuat adonan roti tidak dapat berkembang dengan maksimal dan proses berjalan lebih lama.
3. Gunakan alat khusus
Proses proofing memang terdengar sederhana, yaitu mendiamkan adonan roti hingga mengembang dan siap untuk masuk ke proses selanjutnya. Namun, hal yang terdengar sederhana tersebut nyatanya berpengaruh besar pada hasil akhir produk atau roti yang dibuat.
Selain itu, sebagai bisnis yang memproduksi roti, alangkah lebih baiknya untuk tidak hanya memikirkan kualitas roti. Namun, produsen yang baik juga harus memikirkan keefektifan dan keefisienan dalam melakukan produksi. Oleh karena itu, diciptakanlah berbagai alat dan mesin untuk membantu pebisnis dalam melakukan berbagai hal agar lebih efektif tanpa mengorbankan kualitas produknya.
Pada proses proofing roti, terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk membantu proses ini semakin cepat, seperti microwave, slow cooker, dan lain-lain. Namun, ternyata terdapat alat khusus yang dapat membantu Anda dalam melakukan proofing, yaitu mesin proofer. Tentunya dengan menggunakan alat khusus untuk suatu tahapan akan membuat hasil semakin presisi dengan ekspektasi.
Keuntungan Menggunakan Proofer
Menggunakan proofer adalah keputusan yang tepat karena dengan ini berbagai keuntungan akan Anda dapatkan. Apa saja itu? Berikut contohnya!
1. Lebih efektif
Mesin proofer menggunakan teknologi canggih yang membuat proses proofing adonan roti Anda semakin cepat. Jika umumnya menggunakan suhu ruangan, dengan menggunakan proofer Anda dapat mengatur beberapa hal yang ada, seperti suhu dan waktu untuk mempercepat pengembangan adonan. Selain itu, proofer memiliki berbagai fitur lain untuk memaksimalkan waktu pemrosesan.
Faktor lain yang membuat proofing menggunakan alat ini semakin cepat adalah karena kapasitasnya yang dapat memproses banyak adonan dalam satu waktu.
Baca juga: Alat Bakery Ini Buat Hasil Roti Jadi Lebih Maksimal!
Umumnya kapasitas dari proofer disesuaikan dengan ukuran bisnisnya. Seperti yang beberapa mesin proofer yang tersedia di Jaya Agung Mesin. Disini kami menghadirkan berbagai ukuran proofer. Contohnya ada Underneath Proofer Sinmag SM-716 yang merupakan proofer dari Sinmag dengan kapasitas 16 trays. Alat ini tentu saja sangat cocok untuk produksi yang tidak terlalu besar.
Namun jika Anda menjalankan bisnis bakery yang cukup besar, Anda dapat memilih koleksi lain, seperti Bread Proofer Getra FJ-30C. Alat ini memiliki kapasitas 2 x 30 loyang dengan masing-masing loyangnya berukuran 600 x 400 mm.
2. Kualitas yang konsisten
Anda dapat menghasilkan roti yang tidak hanya berkualitas baik, namun juga konsisten. Hal ini dapat diraih jika Anda menggunakan proofer yang berkualitas. Alat ini dapat diatur sedemikian rupa dan menggunakan settingan tersebut secara terus menerus.
Selama adonan yang akan diproses memiliki komposisi dan proses yang sama pada tahap sebelumnya, adonan roti akan memiliki kualitas yang konsisten dan baik pula.
3. Penghematan biaya
Dengan menggunakan proofer, Anda dapat menghemat biaya produksi secara tidak langsung. Hal ini dapat terjadi karena umumnya pada bagian produksi roti atau kue akan membutuhkan alat untuk proofing karena akan lebih cepat.
Jika bisnis tersebut menggunakan alat lain seperti microwave atau semacamnya akan semakin menguras biaya produksi karena tidak akan seefektif dan secepat menggunakan proofer.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Dengan artikel di atas, Anda sudah bisa menyimpulkan bahwa proofer adalah proses yang tak boleh dilupakan bukan?