Fungsi Proofer Bikin Roti Mengembang Sempurna!

Roti Jadi Mengembang Sempurna, Inilah Fungsi Proofer

Makanan pengganti nasi yang kerap dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat yakni roti. Roti banyak digemari karena kandungan gizinya yang cukup baik sehingga bisa lebih mudah diterima oleh tubuh.

Tak hanya itu, alasan kepopuleran roti juga karena makanan ini bisa dimakan kapan dan dimana saja, baik itu menjadi makanan utama maupun makanan selingan sebagai pengganjal perut. Maka dari itu, bisnis bakery atau roti termasuk salah satu bisnis yang berkembang pesat pada saat ini.

Dalam membangun bisnis roti, ada banyak hal yang harus dipersiapkan dengan baik dan tidak boleh asal-asalan. Hal yang harus dipersiapkan tersebut juga seperti peralatannya, terlebih lagi bisnis roti memang memanfaatkan banyak peralatan.

Setiap mesin dan peralatan mempunyai fungsi dan peranannya masing-masing, termasuk proofer yang penting dalam pengembangan adonan roti. Lantas, apa sebenarnya proofer itu? Dan bagaimana mekanisme kerjanya? Simak informasi berikut ini!

Fungsi Proofer untuk Bisnis Bakery atau Roti

Proofer merupakan sebuah alat atau mesin yang digunakan untuk mengembangkan adonan roti, bakpao, dan donat. Pengembangan ini terjadi saat tahap fermentasi akhir atau final fermentation dengan melalui proses kontrol suhu dan kelembaban udara. Kedua elemen ini harus terkontrol dengan baik agar bisa menghasilkan roti yang sempurna dengan tekstur yang lebih kenyal dan lembut.

Proses tersebut dikenal dengan sebutan proofing atau tahapan pengistirahatan adonan roti. Istilah proofing bisa merujuk pada seluruh rangkaian proses fermentasi, tetapi biasanya lebih terfokus pada kondisi kenaikan akhir yang terjadi setelah adonan dibentuk dan sesaat sebelum masuk ke tahap pemanggangan.

Lalu, apa sih keuntungan atau fungsi proofer yang bekerja dengan sistem proofing ini? Berikut ulasan singkatnya!

1. Menghasilkan Fermentasi Adonan yang Baik dan Sesuai

Dengan tahapan proofing, hasil fermentasi adonan yang dihasilkan akan baik dan sesuai. Hal ini dipengaruhi oleh fitur pengatur suhu dan kelembaban yang bisa ditentukan dari mesin proofer. Semakin menguntungkan lagi jika proofer yang dimiliki dirancang dengan sistem otomatis, sehingga Anda tidak perlu repot mengaturnya karena secara otomatis suhu dan kelembaban di dalam proofer akan sesuai dengan yang ditentukan.

2. Mencegah Pengembangan Tidak Merata

Dengan menggunakan proofer, Anda bisa meminimalisir kesalahan pada proses pengembangan. Proofer dirancang dengan kondisi suhu dan kelembaban yang optimal dan stabil, sehingga gas yang dihasilkan oleh ragi di dalam adonan juga lebih maksimal.

Ketika gas yang dihasilkan ini sudah maksimal, maka dapat membuat roti mengembang dengan merata dan ukuran yang sama alias tidak mengkerut di bagian samping atau kegagalan lain seperti kurang lembut dan tidak kenyal.

Baca juga: 5 Penyebab Roti Bantat, Pengusaha Bakery Wajib Tahu!

Jika produksi yang dihasilkan sempurna terus-menerus optimal, tentu saja hal ini juga akan meminimalisir kerugian yang bisa Anda terima.

3. Menjaga Kondisi Optimal

Seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, proofer mempunyai suhu dan kelembaban yang optimal. Hal ini sangat berpengaruh dalam proses pengembangan ragi. Jika suhu dan kelembaban tidak optimal, ragu bisa saja tidak mau mengembang.

Walaupun begitu, faktor ragu tergantung pada kadar dan tipe adonan yang digunakan. Untuk suhu yang optimal dan disarankan yakni kisaran 35 hingga 43 derajat celcius dengan kelembaban 80-85%.

4. Menghemat Waktu

Waktu dalam proses fermentasi bisa dipersingkat dengan proofer sehingga lebih efektif. Menggunakan proofer, ragi bisa langsung bekerja dengan kondisi optimal dan nantinya akan mempercepat produksi roti. Hal tersebut tentu sangat menguntungkan, terlebih jika dalam jumlah yang banyak.

Cara Kerja Proofer

Seperti yang telah diketahui, fungsi proofer memiliki peranan penting dalam pengoptimalan adonan roti dengan mudah dan simpel, melalui proses fermentasi. Cara kerja proses fermentasi dengan menggunakan bahan makanan berupa ragi yang nantinya menjadi penunjang utama dari pengembangan roti.

Bagi yang belum mengetahui, ragi adalah bahan makanan yang mempunyai kandungan mikroorganisme hidup dan berkembang biak melalui pemakanan glukosa dalam bahan makanan.

Sebelum memulai proses fermentasi, alangkah baiknya ragi dilarutkan ke dalam air hangat dan didiamkan dalam beberapa saat sebelum dicampurkan ke dalam adonan kue. Pada prosesnya, pembuatan adonan kue akan melewati beberapa tahapan, dari mulai pencampuran adonan, pemijatan, pelipatan, pembagian, pembentukan adonan dan panning.

Baca juga: Jenis Jenis Roti Ini Bisa Gantikan Nasi, Sehat dan Bergizi!

Sebelum ragi dicampurkan, Anda harus melewati tahapan mendiamkan adonan ketika bahan-bahan seperti air dan tepung telah tercampur dengan rata. Adanya proses yang dikenal dengan sebutan autolyse ini akan membuat adonan lebih mudah dibentuk dan bisa menambah volume. Setelahnya, Anda masuk ke tahap penambahan ragi yang akan difermentasi.

Adonan yang telah dibentuk sebelumnya harus didiamkan terlebih dahulu hingga adonannya mengembang. Selama proses fermentasi, sel-sel ragi yang terdapat dalam adonan akan mengkonsumsi karbohidrat dan mengeluarkan gas karbon dioksida, sehingga bisa membuat adonan naik atau mengembang.

Perlu digaris bawahi nih, adonan bisa mengembang jika temperaturnya berada di kisaran 30-40°C dengan keadaan yang stabil dan memiliki tingkat kelembaban ruangan sebanyak 70-80% kadar air. Proses ini akan dilalui oleh tiap-tiap jenis roti, walaupun dengan teknik pengolahan yang berbeda.

Ada yang dengan teknik straight dough dan ada juga yang sponge dough. Perbedaan kedua teknik ini terletak pada jumlah berapa kali adonan itu diproses. Untuk straight dough biasanya adonan akan diproses dengan satu langkah pencampuran yang kemudian dipukul-pukul. Sebaliknya, sponge dough merupakan proses dengan beberapa kali pencampuran.

Ada yang harus diperhatikan ketika memasuki proses peragian, yakni jangan terlalu lama karena kualitas tekstur adonan bisa menurun. Biasanya, adonan yang telah diberi ragi dan didiamkan terlalu lama, akan berubah mengembang dan justru bengkak.

Nah, itulah informasi tentang apa itu proofer, fungsi proofer dan keuntungannya, serta cara kerja atau tahapan-tahapan proses pembuatan roti dengan proofer. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pastikan Anda memilih proofer dari toko atau perusahaan peralatan rumah tangga yang sudah terpercaya, seperti Jaya Agung Mesin.

Rekomendasi Produk Proofing Roti dari Jaya Agung Mesin

Di Jaya Agung Mesin, ada berbagai produk proofer yang bisa Anda miliki, seperti Bread Proofer Getra FJ-15C. Produk yang satu ini menggunakan daya listrik kisaran 1200+400 watt dengan kapasitas 1 pintu dan 15 tray. Maka dari itu, Bread Proofer Getra FJ-15C mampu menampung adonan yang siap masuk oven secara maksimal.

Untuk bahannya, produk ini dibuat dari bahan stainless steel. Produk lain yang juga bisa Anda pilih yakni Gas Proofer GP-15, Electric Proofer FJ-30GC Getra, Underneath Proofer Sinmag SM-716, dan masih banyak lagi. Yuk, segera miliki proofer agar bisa menghasilkan roti yang sempurna!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *